Tentang kami

Sekilas sejarah GKI, dan GKI Cinere

GKI Cinere merupakan bagian dari Gereja Kristen Indonesia wilayah Jawa Tengah, yang mempunyai akar sejarah dari gereja Gereformeerd di Belanda, yang berakar dari pemahaman Calvinisme.

Salah satu badan zending dari gereja Gereformeerd di Belanda melayani gereja-gereja yang berbahasa Jawa, memberikan dorongan dan bimbingan kepada orang Kristen Tionghoa agar membentuk gerejanya sendiri yang berbahasa Melayu.

Pada tahun 1933 terbentuklah Gereja Kristen Tionghoa di Sangkrah Sala dan Magelang.

Badan zending yang sama dari gereja Gereformeerd di Belanda tersebut juga melayani di Jakarta dan membentuk gereja Gereformeerd di Jakarta, dijalan Kwitang 28. Pada waktu itu masih menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar, dan kemudian memakai bahasa Melayu. Di Bandung, gereja Gereformeerd didirikan dijalan Taman Cibunut.

Pada tanggal 7-8 Agustus di Magelang tahun 1945 dilakukan sidang sinode yang pertama dimana diproklamirkan berdirinya sinode daripada gereja-gereja Kristen serumpun. Pada sidang sinode tahun 1956, nama gereja ditetapkan sebagai Gereja Kristen Indonesia (“GKI”) Jawa Tengah, dimana gereja Gereformeerd Jakarta termasuk didalamnya. GKI Jawa Tengah ini gereja multi etnis, dan menjadi anggota dari Persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Perkembangan dan pertumbuhan jemaat gereja Gereformeerd Kwitang di Jakarta, mengikuti perkembangan daerah Jakarta Selatan dimana dibuka unit-unit pemukiman baru. Maka dimulailah pelayanan di Kebayoran Baru. Pada tanggal 25 Pebruari 1962 GKI Kebayoran Baru diresmikan sebagai jemaat dewasa.

Dalam perkembangannya GKI Kebayoran Baru kemudian membuka pos pelayanan di Pondok Indah dan pada tanggal 20 Juni 1984 GKI Pondok Indah didewasakan secara institusional.

GKI Pondok Indah kemudian mulai merintis pelayanan di wilayah Cinere dan sekitarnya, dengan membuka pos pelayanan di Cinere pada tanggal 1 Oktober 1989. Pada tanggal 2 November 1995, GKI Cinere diresmikan sebagai jemaat dewasa.